
Makassar, 15 Agustus 2025 — DPRD Kota Makassar menggelar rapat paripurna di Gedung DPRD, Jalan AP Pettarani, Jumat (15/8/2025), dengan agenda utama penyampaian laporan hasil pelaksanaan reses ketiga masa persidangan ketiga tahun sidang 2024–2025.
Rapat yang dipimpin pimpinan dewan ini dihadiri oleh seluruh anggota DPRD, pejabat eksekutif, dan tamu undangan. Dalam paripurna tersebut, setiap juru bicara daerah pemilihan (dapil) menyampaikan aspirasi dan kebutuhan prioritas warga yang dihimpun selama masa reses.Melalui juru bicara Dapil I, Fahrizal Ar-Rahman Husain, menegaskan pentingnya percepatan realisasi program pembangunan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna penyampaian laporan hasil reses ketiga masa persidangan ketiga tahun sidang 2024–2025 di Gedung DPRD Makassar, Jumat (15/8/2025).
Dalam penyampaiannya, Fahrizal menekankan bahwa persoalan infrastruktur, banjir, pendidikan, dan layanan kesehatan masih menjadi keluhan utama warga di wilayah Dapil I. Ia meminta pemerintah kota agar memberikan perhatian khusus terhadap program-program yang selama ini belum terealisasi dengan baik.
“Pemkot harus memberi perhatian khusus agar program yang tertunda segera dijalankan demi kesejahteraan masyarakat. Aspirasi ini lahir dari kebutuhan riil warga yang kami temui langsung saat reses,” tegas Fahrizal.
Menurut Fahrizal, banyak titik jalan di wilayah Dapil I yang membutuhkan perbaikan segera, termasuk jalan lingkungan dan akses penghubung antar-kelurahan. Selain itu, persoalan banjir menjadi isu serius yang memerlukan intervensi cepat, baik melalui normalisasi drainase maupun pembangunan sistem pengendalian banjir yang lebih terintegrasi.

“Banjir bukan hanya masalah tahunan, tetapi sudah menjadi masalah harian di beberapa titik. Ini berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga, akses pendidikan anak-anak, hingga kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Aspirasi lain yang mengemuka adalah peningkatan fasilitas pendidikan. Warga menuntut adanya pemerataan sarana belajar, mulai dari perbaikan gedung sekolah, pengadaan peralatan penunjang, hingga peningkatan kapasitas guru.
Di bidang kesehatan, Fahrizal menyebut kebutuhan layanan dasar yang lebih mudah diakses. Banyak warga mengeluhkan kurangnya fasilitas kesehatan tingkat pertama, keterbatasan tenaga medis, serta pelayanan kesehatan gratis yang belum merata.
“Sekolah dan layanan kesehatan adalah dua kebutuhan mendasar. Pemerintah harus hadir memastikan anak-anak mendapat pendidikan yang layak dan masyarakat memperoleh layanan kesehatan tanpa hambatan,” tambahnya.
Fahrizal menegaskan, aspirasi yang dihimpun dalam reses ini bukan sekadar masukan, tetapi juga tuntutan masyarakat agar pemerintah bekerja lebih responsif. Program yang tertunda, seperti pembangunan jalan, penyediaan fasilitas kesehatan, serta penguatan program pendidikan, diharapkan bisa dipercepat.
“Ini soal kepercayaan publik. Kalau pemerintah bisa cepat merespons aspirasi, masyarakat tentu semakin yakin bahwa pemerintah hadir untuk mereka,” ucap legislator muda dari Dapil I tersebut.
Seluruh masukan dari Dapil I telah dibukukan dalam dokumen resmi hasil reses dan akan menjadi acuan Pemkot Makassar dalam menyusun program kerja periode mendatang. DPRD Kota Makassar memastikan bahwa rekomendasi yang disampaikan akan terus dikawal hingga terealisasi.
“DPRD hadir untuk memastikan suara rakyat tidak berhenti di meja rapat, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk program nyata,” tutup Fahrizal.